Pembelajaran Aktif Untuk Siswa SD
Apa
yang dimaksud belajar/ pembelajaran aktif itu?
Pembelajaran
aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan anak berperan secara
aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar
anak maupun anak dengan pendidik dalam proses pembelajaran tersebut. Tujuannya
adalah untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak,
sehingga semua anak dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki.
Karena anak akan belajar dari kehidupannya, maka kita harus benar dalam mendidik anak dan terutama menjadi contok yang baik bagi peserta didik.
Proses belajar itu membuat siswa aktif, menyenangkan/mengasyikan,
dinamis, seperti: mendengar dan berbicara, melihat dan membaca, bahkan
melakukan peragaan atau melakukan suatu aktifitas.
Interaksi
guru dan murid terjadi dengan komunikasi multi arah, bahkan terjadi proses
interaksi antara siswa dengan siswa lainnya. Mohamad Surya mengemukakan
pengajaran akan bersifat efektif jika (1) berpusat kepada siswa yang aktif,
bukan hanya guru; (2) terjadi interaksi edukatif diantara guru dengan murid;
(3) berkembang suasana demokratis; (4) metode mengajar bervariasi; (5) gurunya
profesional; (6) apa yang dipelajari bermakna bagi siswa; (7) lingkungan belajar
kondusif serta (8) sarana dan prasarana belajar sangat menunjang.
Tentu saja perlu ada gambaran yang jelas mengenai
bagimana pembelajaran seharusnya dilakukan oleh guru sehingga peserta didik
dapat belajar secara aktif dan mampu mengembangkan potensinya secara optimal.
Orientasi pembelajaran di SD adalah bagaimana anak memiliki kemampuan dasar
untuk dapat mengikuti pendidikan lebih lanjut. Selain itu harapan stakeholder
yang tidak dapat ditolak adalah anak memiliki akhlaqul karimah. Akhlaqul
karimah meliputi sopan santun, tata krama, etika, moral, dan sikap yang
dilandasi oleh nilai keagamaan. Oemar Hamalik mengembangkan gagasan Paul D.
Dierich melalui delapan kelompok perbuatan belajar aktif.
1)
Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain.
2)
Kegiatan-kegiatan lisan (oral): mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan
suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,
berwawancara, diskusi.
3)
Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan
percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik,
mendengarkan siaran radio.
4)
Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan,
bahan-bahan kopi (foto copy), membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes,
mengisi angket.
5)
Kegiatan-kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, diagram, peta, pola.
6)
Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan
pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari,
berkebun.
7)
Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis
faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan.
8)
Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang dan sebagainya.
Beberapa
ciri dari pembelajaran aktif, diantaranya:
• Penekanan
proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan
pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau
permasalahan yang dibahas,
• Anak
tidak hanya mendengarkan secara pasif tetapi mengerjakan sesuatuyang berkaitan
dengan materi ajar,
• Penekanan
pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi ajar,
• Anak
lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi,
• Umpan-balik
terjadi pada proses pembelajaran.
Aplikasi pembelajaran aktif di SD merupakan suatu hal
yang perlu untuk mengembangkan potensi dan mencapai tugas-tugas perkembangan
anak. Untuk sampai pada implementasi pembelajaran aktif, guru harus terlebih
dahulu memahami alasan mengapa anak perlu belajar secara aktif. Sebagai guru
yang memiliki kewajiban dalam mendidik anak, guru selayaknya memfasilitasi anak
untuk selalu aktif dalam setiap pembelajaran. Implementasi layanan pembelajaran
aktifdapat dilakukan melalui model pembelajaran proyek, dimana anak secara
individu atau kelompok mengembangkan sebuah kegiatan untuk membuat suatu karya
yang kemudian karya tersebut ditampilkan dihadapan peserta didik lainnya.
Untuk
lebih jelasnya bagaimana cara mengembangkan suatu pembelajaran yang aktif
terutama untuk siswa SD, anda dapat melihat video berikut:https://www.youtube.com/watch?v=dp-woUvph4Y https://www.youtube.com/watch?v=dp-woUvph4Y . dari link tersebut kita sebagai guru dapat
belajar dan diharapkan aka nada bayangan tentang bagaimana cara mengajar yan
baik dan benar agar pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan. Semoga bermanfaat ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar