Minggu, 04 Januari 2015

Model Pembelajaran


MODEL PEMBELAJARAN 
CTL (Contextual Teaching and Learning)  dan PAIKEM

CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pemelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. CTL adalah sebuah sistem yang menyeluruh. CTL terdiri dari bagian-bagian yang saling terhubung. Jika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagiannya secara terpisah. Setiap bagian CTL yang berbeda-beda ini memberikan sumbangan dalam menolong siswa memahami tugas sekolah. Secara bersama-sama, mereka membentuk suatu sistem yang memungkinkan para siswa melihat makna di dalamnya, dan memperoleh ilmu pengetahuan.
·         Karakteristik CTL
a.    Kerjasama antarpeserta didik dan guru (cooperative)
b.    Saling membantu antarpeserta didik dan guru (assist)
c.    Belajar dengan bergairah (enjoyfull learning)
d.    Pembelajaran terintegrasi secara konstektual
e.    Menggunakan multimedia dan sumber belajar
f.     Cara belajar siswa aktif (student active learning)
g.    Sharing bersama teman (take and give)
h.    Siswa kritis dan guru kreatif
i.      Dinding kelas dan lorong kelas penuh dengan karya siswa
j.      Laporan siswa bukan hanya buku rapor, tetapi juga hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan,dsb.

·         Tujuan pembelajaran CTL
1.  Untuk memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atu ketrampilan yang secara refleksi dapat diterapkan dari permasalahan kepermasalahan lainya. 
2.    Untuk mengembangkan minat pengalaman siswa. 
3. Untuk melatih siswa agar dapat berpikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
4.    Untuk mengajak anak pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari.
5. Agar siswa secara individu dapat menemukan dan mentrasfer informasi-informasi komplek dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri. 
  •    Srategi Pembelajaran CTL 
Beberapa strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru secara kontekstual antara lain: 
a. Pembelajaran berbasis masalah
Dengan memunculkan problem yang dihadapi bersama,siswa ditantang untuk berfikir kritis untuk memecahkan. 
b. Menggunakan konteks yang beragam
Dalam CTL guru membermaknakan pusparagam konteks sehingga makna yang diperoleh siswa menjadi berkualitas.
c. Mempertimbangkan kebhinekaan siswa
Guru mengayomi individu dan menyakini bahwa perbedaan individual dan sosial seyogyanya  dibermaknakan menjadi mesin penggerak untuk belajar saling menghormati dan toleransi untuk mewujudkan ketrampilan interpersonal.
d. Memberdayakan siswa untuk belajar sendiri
Pendidikan formal merupakan kawah candradimuka bagi siswa untuk menguasai cara belajar untuk belajar mandiri di kemudian hari. 
e. Belajar melalui kolaborasi
Dalam setiap kolaborasi selalu ada siswa yang menonjol dibandingkan dengan koleganya dan sisiwa ini dapat dijadikan sebagai fasilitator dalam kelompoknya.
f. Menggunakan penelitian autentik
Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlangsung secara terpadu dan konstektual dan memberi kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
g. Mengejar standar tinggi
Setiap sekolah seyogyanya menentukan kompetensi kelulusan dari waktu ke waktu terus ditingkatkan dan setiap sekolah hendaknya melakukan Benchmarking dengan melakukan studi banding ke berbagai sekolah di dalam dan luar negeri.

·         Komponen CTL, yakni:
o    Konstruktivisme (Constructivism);
o    Bertanya (Questioning);
o    Menemukan (Inquiri);
o    Masyarakat belajar (Learning Community);
o    Pemodelan (Modeling);
o    Refleksi (Reflection);
o    Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).

·         Pendekatan CTL :
1.    Problem-Based Learning
Yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai suatu konteks sehingga peserta didik dalam belajar berfikir kritis dalam melakukan pemecahan masalah yang ditujukan untuk memperoleh pengetahuan atau konsep yang asensial dari bahan pelajaran.
2.    Authentic Instruction
Yaitu pendekatan pembelajaran yang memperkenankan pesrta didik mempelajari konteks kebermaknaan melalui pengembangan keterampilan berfikir dan melakukan pemecahan masalah didalam konteks kehidupan nyata. 
3.    Inquiry-Based Learning
Yaitu pendekatan pembelajaran dengan mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.
4.    Project-Based Learning
Yaitu pendekatan pembelajaran yang memperkenankan peserta didik untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruksi pembelajarannya ( pengetahuan dan keterampilan baru) dan mengkulminasikannya dalam produk nyata.
5.    Work-Based Learning
Yaitu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari bahan ajar dan menggunakannya kembali di tempat kerja.
6.    Service learning
Yaitu pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru dan berbagai keterampilan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui tugas terstruktur dan kegiatan lainya.
7.    Cooperative Learning
Yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil peserta didik untuk bekerjasama dalam rangka mengoptimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.


PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
Model pembelajaran PAIKEM menggambarkan keseluruhan proses belajar mengajar yang berlangsung menyenangkan dengan melibatkan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran. Untuk dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tersebut, tentu saja diperlukan ide-ide kreatif dan inovatif guru dalam memilih metode dan merancang strategi pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan aktif dan menyenangkan diharapkan lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tidak efektif apabila tujuan belajar tidak tercapai dengan baik.
Model PAIKEM  merupakan pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya. Pertama, proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa, multi-media, referensi, lingkungan dsb). Kedua, proses Komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play).Ketiga, proses Refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang mereka telah pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan). Keempat, proses Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera mereka melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan dan/atau wawancara).
Dalam pelaksanaannya model PAIKEM harus memperhatikan bakat, minat dan modalitas belajar siswa, dan bukan semata potensi akademiknya. Dalam pendekatan pembelajaran Quantum (Quantum Learning) ada tiga macam modalitas siswa, yaitu modalitas visual, auditorial dan kinestetik. Dengan modalitas visual dimaksudkan bahwa kekuatan belajar siswa terletak pada indera ‘mata’ (membaca teks, grafik atau dengan melihat suatu peristiwa), kekuatan auditorial terletak pada indera ‘pendengaran’ (mendengar dan menyimak penjelasan atau cerita), dan kekuatan kinestetik terletak pada ‘perabaan’ (seperti menunjuk, menyentuh atau melakukan). Jadi, dengan memahami kecenderungan potensi modalitas siswa tersebut, maka seorang guru harus mampu merancang media, metoda/atau materi pembelajaran kontekstual yang relevan dengan kecenderungan potensi atau modalitas belajar siswa.
Poin penting dalam strategi PAIKEM :
1.    Berpusat pada peserta didik
2.    Mengembangkan kreativitas peserta didik
3.    Suasana yang menarik, menyenangkan dan bermakna
4.    Prinsip pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
5.    Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan makna
6.    Belajar melalui berbuat, peserta didik aktif berbuat
7.    Menekankan pada penggalian, penemuan dan penciptaan
8.    Pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya
9.    Menggunakan pembelajaran tuntas di sekolah.

Secara garis besar, PAIKEM dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan  mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
c.  Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’
d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara     belajar kelompok.
e.  Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Karakteristik PAIKEM
Sesuai dengan singkatan PAIKEM , maka pembelajaran yang berfokus pada siswa, makna, aktifitas, pengalaman dan kemandirian siswa serta konteks kehidupan dan lingkungan ini memiliki 4 ciri yaitu mengalami, komunikasi, interaksi dan refleksi.


Referensi :
M, Hanafiah, Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/03/pengertian-tujuan-dan-strategi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar